Ada rasa iri yang tercipta di hati
Menukik tajam mengiris lara
Seolah tercabik tanpa ampunnya
Setiap mengingatnya rasa itu malah semakin dalam
Menetes deras membasahi ruang kalbu
Ingin rasanya aku berdiri di hadapmu
Menepuk bahumu pelan
Agar kamu melihatku disini
Aku yang mengagumi sosokmu itu
Apa daya diri ini hanya butiran debu
Yang terkadang terlihat
Kadang pun malah hilang tak berbekas
Itulah kiranya banyak lirik-lirik sendu
Berkisah tentang cinta bertepuk sebelah tangan
Mengisyaratkan kegalauan dan kehampaan di satu titik
Titik yang enggan menunjukkan ujungnya
NB: Aihhh. Penulis bukan berarti galau hanya sekedar menumpahkan segala rindu yang enggan hilang dari dasar hati.